Rokan Hilir dibentuk dari tiga kenegerian, yaitu negeri Kubu, Bangko dan
Tanah Putih. Negeri-negeri tersebut dipimpin oleh seorang
Kepala Negeri yang bertanggung jawab kepada Sultan Kerajaan Siak.
Distrik pertama didirikan Belanda di Tanah Putih pada saat menduduki
daerah ini pada tahun 1980. Setelah Bagansiapiapi yang dibuka oleh
pemukim-pemukim Cina berkembang pesat, maka Belanda memindahkan
Pemerintahan Kontroleur-nya ke Kota Bagansiapiapi pada tahun 1901.
Bagansiapiapi semakin berkembang setelah Belanda membangun pelabuhan
modern dan terlengkap dikota Bagansiapiapi guna mengimbangi pelabuhan
lainya di Selat Malaka
hingga Perang Dunia Pertama usai. Setelah kemerdekaan Indonesia, Rokan
Hilir digabungkan kedalam Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.
Kabupaten Rokan Hilir memiliki 15 daerah kecamatan dan 83 desa/kelurahan. Kabupaten ini terletak pada titik koordinat sebesar 1°14′ – 2°45′ LU, 100°17′ – 101°21′ SELENGKAP NYA
Bekas wilayah kewedanaan Bagansiapiapi yang terdiri dari Kecamatan Tanah Putih, Kubu dan Bangko serta kecamatan Rimba Melintangdan Kecamatan Bagan Sinembah kemudian pada tanggal 4 Oktober 1999
- Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp sangat menyangkan telah adanya warga Rohil yang ikutan melaksanakan aksi demo damai yang akan digelar 2 Desember atau yang dikenal dengan aksi 212 mendatang di Jakarta.
Bagansiapiapi- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) terus menggesamelakukan persiapan Rencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bupatidan Wakil Bupati terpilih 2016-2021 H Suyatno Amp- Drs Djamiluddin. Dalamagenda
tunggu berita lain nya ya semoga bermanfaat salam manis anak bagan azhar maulana.......
No comments:
Post a Comment